1.

Minggu, 02 Maret 2014

Teknik Budidaya Buah Sawo dalam Pot


Budidaya Buah Sawo dalam Pot

       Saya yakin Anda pasti sudah kenal buah sawo dan pernah mencoba rasanya yang sangat manis dan beraroma yang khas. Bahkan menurut salah satu sumber buah sawo termasuk dalam 10 Buah Paling Lezat menurut lidah orang bule. Nah sekarang  bagaimana jika Anda ingin menanamnya dalam pot?
Sawo tergolong tanaman multiguna. Selain berfungsi sebagai tanaman penghijau di lahan-lahan kering dan kritis, sawo juga berfungsi sebagai penghasil getah untuk bahan baku industri permen karet.
Tanaman ini juga rajin berbuah dengan rasa buah yang manis, segar, dan bergizi tinggi. Tak cuma itu, sawo pun bisa dijadikan Tanaman Buah dalam Pot,  hingga punya nilai estetika tinggi, sekaligus sebagai apotik hidup keluarga. Karena selain rasanya yang sangat lezat buah sawo juga sanyat banyak khasiatnya dalam bidang kesehatan.

Jenis sawo ternyata cukup banyak.
  1. Sawo Manila Kulon. Bentuk buah lonjong, berbiji banyak, bergetah, dan cukup tahan disimpan.
  2. Sawo Manila Betawi. Bentuk buah juga lonjong, berukuran besar, tidak banyak getah, rasa manis, tapi kurang tahan di simpan.
  3. Sawo Manila Malaysia. Bentuk buah lonjong, berukuran besar, rasa buahnya manis.
  4. Sawo Manila Karat. Bentuk buah agak lonjong, berukuran besar, berkulit tebal, kasar, dan berbintil-bintil kecil.
  5. Sawo Apel Lilin. Bentuk buah bulat, berukuran agak besar, daging buah terasa agak keras.
  6. Sawo Apel Kelapa. Bentuk buah bulat kecil-kecil, berkulit tebal, bergetah, berbiji banyak, dan tahan disimpan.
  7. Sawo Aroma Duren. Bentuk buah bulat, kulit buah halus, dan licin. Disebut sawo aroma duren, karena aroma buahnya mirip dengan buah durian. Ada dua macam sawo duren, yakni sawo aroma duren hijau dan sawo aroma duren merah.
Pembibitan:
Dari biji, dapat digunakan untuk perkembangbiakan secara generatif. Namun demikian, khusus untuk tabulampot sawo, sebaiknya menggunakan bibit cangkok. Alasannya, umur panen relatif genjah, sekitar setahun bahkan bisa kurang. Sementara untuk bibit asal biji, akan berbuah sekitar 4-5 tahun.


Persiapan Pot dan Media Tanam
Sawo Kecik dalam Pot 
    
     Mengingat tanaman ini nantinya diharapkan berbuah lebat, pilihlah pot yang kuat dan punya diameter sekurang-kurangnya 40 cm. Pot juga sebaiknya punya kaki dan berlubang pada bagian dasarnya. Media tanam harus lengkap berisi bahan organis dan anorganis.
Yang termasuk organis adalah pupuk kandang, kompos, atau humus. Sedangkan yang anorganis meliputi tanah subur, pasir, pecahan genting, atau bata merah.

     Untuk tabulampot sawo, Anda bisa pilih memilih media tanam, seperti campuran tanah subur, pasir dan pupuk kandang (2:1:1), atau campuran tanah, sekam padi dan pupuk kandang (1:1:1), atau campuran tanah, serbuk gergaji dan pupuk kandang (1:1:1).
Cara mengisi media, masukkan selapis pecahan genting di dasar pot. Tambahkan selapis mos dan ijuk, lalu tambahkan lagi campuran media tanam berupa tanah subur dan pupuk kandang. Sebelum menanam bibit potong sebagian akar, cabang, ranting, atau daun yang berlebihan. Setelah itu, tanam dan padatkan media tanamnya. Siram sampai basah, dan simpan di tempat teduh untuk sementara.

     Sering kita jumpai, kondisi tabulampot sawo tampak kering, kurus dan ogah berbuah. Kenapa? Jawabannya pasti karena kurang atau tidak dilakukan pemeliharaan dengan baik. Untuk itu, Anda harus melakukan pemupukan NPK (15-15-15) organik, yang dapat diperoleh di kios atau toko pertanian terdekat.
Pada umur satu bulan, beri pupuk NPK sebanyak 50 gram per pot.
Caranya, benamkan merata sedalam 10 cm. Pemupukan berikutnya setiap 3 bulan sekali. Namun demikian, jika tanaman mulai berbunga, sebaiknya menggunakan NPK (15-20-20) yang memiliki kandungan fosfat dan kalium lebih tinggi. Beri sebanyak 100 gram per pot.

Supaya Tanaman Rajin Berbuah
Idealnya, pembungaan dan pembuahan tabulampot sawo berlangsung terus-menerus sepanjang tahun. Pembungaan paling lebat terjadi pada musim penghujan. Namun, terkadang macet juga. Nah, untuk merangsang pembuahan, silakan simak beberapa tips berikut:
  1. Sekitar 3 bulan sebelum musim hujan, beri pupuk NPK (15-20-20), dilanjutkan dengan teknik pengeringan berselang-seling. Contohnya, selama seminggu tidak disiram sama sekali (asal jangan sampai layu permanen). Setelah itu, siram sedikit demi sedikit selama 3 hari, dan keringkan lagi. Lakukan teknik pengeringan berulang-ulang hingga muncul tunas-tunas baru untuk pembungaan.
  2. Ikat pangkal batang tabulampot sawo dengan kawat. Tujuannya untuk membatasi transportasi air dan unsur hara dari dalam tanah yang berlebihan.
  3. Jangan ragu menambahkan zat pengatur tumbuh.
  4. Potong akar dengan menyisakan 3 cabang akar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar