1.

Rabu, 05 Maret 2014


Bibit Sawo Jumbo, Potensi Baru Dunia Agro

 

 
 


     Sawo adalah buah khas Indonesia yang sangat populer dan banyak penggemarnya. Tak heran banyak yang tertarik menanam bibit sawo meski sekedar sebagai tanaman penghias pekarangan. Meski dari sisi estetis tanaman ini biasa saja, namun sawo terkenal dengan masa berbuah yang cepat dan buah yang lebat. 

   Tentu sangat menarik memiliki sebuah pohon berukuran kecil namun digantungi buah dengan lebatnya.


    Sawo yang selama ini dikenal masyarakat adalah sawo lokalan dengan ukuran dan bentuk buah kurang lebih menyerupai telur ayam dengan warna kecoklatan. Namun sebenarnya ada satu varian sawo dengan ukuran lebih besar. Julukan bagi varian ini adalah “sawo jumbo”. 
Ukuran satu buahnya bisa mencapai 500 gram, sekitar 2 kali ukuran bola tenis. Besar sekali bukan?
Di Indonesia, bibit sawo jumbo masih terbagi lagi dalam dua varian, yakni sawo jumbo Australia dan sawo jumbo Malaysia. Sawo jumbo ini adalah hasil pemulyaan berbagai riset, sehingga bisa lebih cepat berbuah. Dalam pembibitannya, bibit sawo jumbo masih menjalani beberapa upaya vegetatif tambahan untuk memaksimalkan keunggulan bibit.

Potensi Usaha Bibit Sawo Jumbo

     Buah sawo jumbo memang unik, berkat ukurannya yang terbilang tak biasa. Hal ini mendorong ketertarikan baik dari para konsumen juga dari para pelaku usaha agro. Penanaman bibit sawo jumbo baik sebagai tanaman penghias pekarangan ataupun sebagai budidaya komersial mulai banyak berjalan. Dari sinilah peluang usaha penyediaan bibit sawo jumbo terbuka.

bibit sawo 

    Dalam beberapa waktu belakangan ini, permintaan akan bibit sawo jumbo bermunculan. Permintaan datang dari berbagai penjuru Indonesia, mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan hingga Sulawesi dan Papua. 
Tingginya minat budidaya kini bermunculan dari berbagai wilayah, karena penanaman bibit sawo jumbo tidak memerlukan syarat lahan yang sulit. Sawo jumbo bisa tumbuh sehat pada lahan di dataran rendah hingga dataran tinggi, dari ketinggian 500m dpl hingga 1200m dpl.

   Untuk pengoperasian usaha pembibitan, Anda juga tidak memerlukan banyak modal. Lahan yang Anda perlukan sebagai tempat pembibitan juga tak perlu seluas jika Anda menjalankan usaha budidaya buahnya. Beberapa pelaku usaha pembibitan mengaku hanya menggunakan lahan seluas 0,5Ha. Dari lahan ini dapat membibitkan sekitar 10 ribu bibit sawo.

    Dalam hal harga, bibit sawo jumbo jauh lebih potensial jika Anda bandingkan dengan harga bibit sawo lokal. Untuk bibit berukuran 1 m, pedagang akan membandrol dengan harga 100 ribu. Sedang pada bibit berukuran 80 cm, mendapat harga sekitar Rp 85 ribu. Jika ada permintaan dalam jumlah besar, harga ini masih bisa mendapat potongan hingga 20 %.

    Coba Anda bayangkan potensinya! Beberapa penjual dalam usaha bibit sawo jumbo ini mengaku telah mampu memperoleh omset hingga 50 juta perbulan dengan nilai keuntungan bersih sekitar 70 – 80 %. Mereka juga menilai potensi bisnis ini masih terbuka lebar, karena hingga kini mereka mengaku masih sering menolak pesanan karena kurangnya ketersediaan stok bibit sawo jumbo. Anda bisa bayangkan begitu besar potensi bisnisnya.

Cara Menjalankan Usaha Bibit Sawo Jumbo

    Menjalankan usaha bibit sawo jumbo termasuk kategori usaha yang mudah. Tetapi bukan berarti sama sekali tanpa kendala. Bibit sawo jumbo agak sensitif terutama pada kelembaban dan genangan air. Maka dari itu kontrol asupan air dan sinar matahari merupakan poin penting dalam proses pembibitan.
Berikut ini beberapa poin penting dalam melakukan pembibitan sawo jumbo :
  1. Pilihlah tanah dengan sifat gembur, sedikit berpasir dan mengandung banyak unsur organik.
  2. Gunakan polybag sesuai ukuran bibit, jangan sampai polybag sempit.
  3. Asupan pupuk yang terbaik adalah campuran antara Bio Organic Cair Super (BOCS) dan Vitamin B1 cair. Lakukan pemupukan rutin setiap 3 bulan sekali pada bibit.
  4. Bibit sawo jumbo sangat membutuhkan sinar matahari, paling tidak pastikan bibit terkena sinar matahari selama minimal 6 jam.
  5. Bibit sawo jumbo memiliki akar yang rentan busuk, karenanya lakukan penyiraman hanya 1 kali sehari dan pastikan tak ada genangan air pada wadah atau polybag. Namun Anda juga harus tetap melakukan penyiraman rutin, karena akar semut kerap kali menjadi rumah semut. Siraman air akan mencegah terbentuknya sarang semut yang dapat merusak akar.
  6. Berikan jarak antar polybag. Jika bibit yang Anda tata berdesakan akan membuat bibit mudah stres dan akhirnya layu.
     Satu tips yang bisa Anda praktekan dalam membudidayakan bibit sawo jumbo adalah dengan menggabungkan secara vegetatif dua varian sawo, yakni jenis lokal yang terkenal dengan akar yang kuat dan kokoh serta jenis jumbo yang memiliki keunggulan pada buah.

    Caranya dengan melakukan pembibitan pada jenis lokalan dulu, hingga tanaman berukuran sekitar 15 cm. Kemudian lakukan okulasi dengan batang dari jenis jumbo. Lakukan perawatan ekstra untuk penyambungan ini setidaknya selama 3 bulan hingga luka dari penyambungan sembuh.

     Hasil dari okulasi akan memberikan bibit dengan keunggulan akar yang lebih kuat sekaligus lebih mampu menyerap nutrisi dalam tanah, dengan buah yang besar. Berkat akarnya yang unggul, tanaman hasil okulasi ini akan mampu berbuah bahkan pada usia 1 tahun.
 Dan jangan lupa untuk menyertai pemberian nutrisi yang maksimal pada tanah. Dengan demikian bibit sawo ini akan memberikan nilai ekonomis yang lebih baik bagi Anda.


Demikian artikel dari saya mengenai Buah Sawo Jumbo, semoga bermanfaat..
Jangan lupa mampir lagi ya gann.. 
 
Mengenal Jenis Buah Sawo Apel








    Sawo apel berbentuk agak bulat sampai bulat seperti bentuk buah apel. Ukurannya lebih kecil dari sawo manila karena diameternya hanya 4-6 cm dan panjangnya 5-6 cm. Sawo apel ada dua jenis, yaitu sawo apel kelapa dan sawo apel lilin. Sawo apel kelapa lebih besar dari sawo apel lilin. Kulit buahnya tebal.

    Daging buahnya berwarna cokelat muda dengan rasa manis dan kesat. Tekstur daging buah agak keras dan mengandung sedikit air. Sawo apel lilin bentuknya lebih kecil dibanding sawo apel kelapa. Daging buahnya berwarna cokelat muda dan rasanya manis.



Manfaat
    Buah sawo matang dimakan segar, tetapi rasa getahnya masih sering melekat pada mulut. Buah matang dapat dibuat minuman segar atau sebagai campuran es krim, tetapi belum diusahakan secara komersial. Kayunya kurang baik untuk bahan bangunan, tetapi sering dibuat ukir ukiran. Kayu tanaman ini kurang bagus dijadikan kayu bakar.


Syarat Tumbuh

    Tanaman sawo mudah menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan baru, dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Namun, daerah yang disenangi adalah dataran rendah hingga ketinggian 700 m dpl. Tipe tanah yang dikehendaki adalah lempung berpasir yang mengandung banyak bahan organik dengan pH antara 5,5-7.
    Curah hujan yang sesuai 1.500-2.500 mm per tahun (beriklim basah). Tanaman sawo tahan terhadap kekeringan dengan lima bulan musim kemarau. Perakarannya cukup kuat sehingga tanaman sawo baik untuk daerah yang rawan erosi. Tanaman ini mampu tumbuh di tempat yang ternaungi maupun terbuka sehingga sering ditanam di lahan rumah.


Pedoman Budidaya
    Pada umumnya, tanaman sawo diperbanyak dengan cangkokan atau okulasi dengan batang bawah bibit semai. Bibit semai sawo dapat diokulasi setelah berumur lebih dari dua tahun. Jenis sawo yang dapat digunakan sebagai batang bawah adalah sawo kecik Manilkara kauki (L.) Dubart.

    Buah sawo kecik berukuran kecil dan rasanya manis, tetapi tidak begitu laku dipasaran. Bijinya cukup bernas. Pembuatan cangkokan agak lama, sekitar empat bulan baru berakar. Perbanyakan yang mudah dilakukan dengan cara sambung pucuk. Lokasi yang akan ditanami sawo harus bersih dari gulma, terutama alang-alang.

    Buat lubang tanam berukuran 6o cm x 6o cm x 40 cm dengan jarak antarlubang 6-12 cm. Setiap lubang tanam diberi pupuk kandang yang telah "matang" sebanyak 10-20 kg. Bibit sawo okulasi yang dapat ditanam dengan ketinggian mencapai 70 cm atau lebih. Setelah bibit ditanam pada lubang tanam, lubang tersebut segera ditutup dengan tanah lapisan atas (bagian tanah yang subur) dan disiram secukupnya.


Pemeliharaan

    Pupuk NPK diberikan antara 25-2.000 g per pohon, tergantung umurnya. Tanaman sawo biasanya berbunga sepanjang tahun, tetapi bunga terbanyak biasanya muncul pada bulan Juni-Juli. Tanaman sawo dari bibit cangkok mulai berbuah pada umur 3-5 tahun. Pemangkasan pada tanaman sawo tidak biasa dilakukan.


Hama dan Penyakit

    Hama yang sering menyerang tanaman sawo adalah lalat buah (Dacus dorsalis) yang menyerang buah. Hama pengisap cairan buah ini menyebabkan buah mengeras atau sering timbul endapan putih dalam buah. Mutu buah akan menurun bila terserang hama ini. Hama lain adalah penggerek cabang (Niponoclea albata) yang melubangi cabang atau ranting tanaman sawo hingga cabang mati.
 
     Penyakit yang biasa menyerang adalah penyakit kanker atau busuk cabang. Penyakit ini menyerang batang atau cabang hingga tanaman mati. Penyebabnya adalah cendawan ganas Corticium salmonicolor.
Gejala yang khas adalah cabang yang terserang menjadi busuk basah disertai adanya miselium berwarna merah jambu yang keluar dari kulit. Penyemprotan pestisida pada tanaman sawo jarang dilakukan.

    Namun, untuk mencegah serangan hama lalat buah dapat dilakukan melalui infus pada batang. Infus dapat dilakukan melalui lubang kecil yang dibuat pada batangnya. Larutan insektisida dimasukkan ke dalam lubang melalui pipa plastik.


Panen dan Pasca Panen

    Buah sawo dapat dipanen setelah tua penuh. Buah siap panen ditandai dengan warna kekuningan yang tampak setelah kulit buah digosok sedikit. Getah buah berkurang setelah tua.
    Walaupun setiap saat tanaman sawo mampu berbuah, tetapi panen raya terjadi antara bulan Desember-Februari. Pada saat ini, hasil panen dapat mencapai lebih dari 2.000 buah/pohon/tahun.
Setelah buah dipanen, kulitnya digosok hati-hati dengan kain halus dan dicuci bersih. Buah akan matang setelah diperam selama 2-3 hari.




Demikian artikel dari saya mengenai Buah Sawo Apel, semoga bermanfaat..
Jangan lupa mampir lagi ya gann.. 

Mengenal Sawo duren 


  



?Sawo Duren
Beberapa kultivar sawo duren dari Lumajang, Jawa Timur
Beberapa kultivar sawo duren dari Lumajang, Jawa Timur
 
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Upakerajaan: Tracheobionta
Divisi: Magnoliophyta
Upadivisi: Spermatophyta
Kelas: Magnoliopsida
Upakelas: Dilleniidae
Ordo: Ericales
Famili: Sapotaceae
Genus: Chrysophyllum
Spesies: C. cainito
Nama binomial
Chrysophyllum cainito
L., 1753


     Sawo duren adalah nama sejenis buah dari suku sawo-sawoan (Sapotaceae). Buah ini juga dikenal dengan nama sawo apel, sawo ijo atau apel ijo (Jw.), sawo hejo (Sd.), sawo kadu (Banten), dan kenitu atau manécu (Jatim).
Nama-nama dalam pelbagai bahasa asing misalnya di Filipina dengan sebutan cainito, Inggris dengan sebutan caimito dan star apple, Thailand dengan sebutan sataa appoen serta Malaysia dengan sebutan sawu duren dan pepulut. Buah ini dikenal pula dengan aneka nama lain seperti chicle durian, sterappel, golden leaf tree, abiaba, pomme de lait, estrella, aguay dan lain-lain. Nama ilmiahnya adalah Chrysophyllum cainito.

Pemerian

Sawo duren ungu, dijual di Belanda
 
Pola serupa bintang ketika buah dibelah
 
 
    Pohon yang selalu hijau dan tumbuh cepat, tinggi hingga 30 m, dengan batang berkayu, silindris, tegak, pepagan berpermukaan kasar berwarna cokelat, abu-abu gelap sampai keputihan; dengan banyak bagian pohon yang mengeluarkan lateks --getah putih yang pekat-- manakala dilukai.
Daun tunggal berwarna coklat-keemasan (chrysophyllum berarti daun yang berwarna keemasan), karena bulu-bulu halus yang tumbuh terutama di sisi bawah daun dan di rerantingan; permukaan atasnya lekas gundul dan berwarna hijau cerah. Duduk daun berseling, memencar, bentuk lonjong sampai bundar telur terbalik, 3-6 x 5-16 cm, seperti kulit, bertangkai 0,6-1,7 cm panjangnya.

     Perbungaan terletak di ketiak daun, berupa kelompok 5-35 kuntum bunga kecil-kecil bertangkai panjang, kekuningan sampai putih lembayung, harum manis. Kelopak 5 helai, bundar sampai bundar telur; mahkota bentuk tabung bercuping 5, bundar telur, panjang sampai 4 mm.
Buah buni berbentuk bulat hingga bulat telur sungsang, berdiameter 5-10 cm, dengan kulit buah licin mengkilap, coklat keunguan atau hijau kekuningan sampai keputihan. Kulit agak tebal, liat, banyak mengandung lateks dan tak dapat dimakan. Daging buah putih atau keunguan, lembut dan banyak mengandung sari buah, manis, membungkus endokarp berwarna putih yang terdiri dari 4-11 ruang yang bentuknya mirip bintang jika dipotong melintang. Biji 3-10 butir, pipih agak bulat telur, coklat muda sampai hitam keunguan, keras berkilap.

Kegunaan

     Sawo duren umumnya dikonsumsi sebagai buah segar, meski juga dapat digunakan sebagai bahan baku es krim atau serbat (sherbet). Pohon sawo duren menghasilkan buah setelah berumur 5-6 tahun, dan biasanya musim puncak buah itu di Jawa terjadi pada musim kemarau.

     Banyak bagian pohon yang berkhasiat obat; misalnya kulit kayunya, getah, buah dan biji. Rebusan daunnya dipakai untuk menyembuhkan diabetes dan rematik. Dari pepagannya (kulit kayu) dihasilkan obat kuat dan obat batuk.
Pohonnya kerap digunakan sebagai tanaman hias dan peneduh di taman-taman dan tepi jalan. Kayunya cukup baik sebagai bahan bangunan. Dan cabang-cabangnya yang tua dimanfaatkan untuk menumbuhkan anggrek.

 

Asal-usul dan penyebaran

    Sawo duren berasal dari dataran rendah Amerika Tengah dan Hindia Barat. Karena manfaatnya, kini sawo duren telah menyebar ke seluruh daerah tropis. Di Asia Tenggara, sawo duren banyak ditanam di Filipina, Thailand dan Indocina bagian selatan.



Demikian artikel dari saya mengenai Buah Sawo Duren, semoga bermanfaat..
Jangan lupa mampir lagi ya gann.. 

Mengenal Lebih Dalam Mengenai Sawo Manila


    Sawo manila (Manilkara zapota) adalah pohon buah yang berumur panjang. Pohon dan buahnya dikenal dengan beberapa nama seperti sawo (Ind., Jw.), sauh atau sauh manila, atau ciku (Mly.).
Nama-namanya dalam berbagai bahasa: tsiko (Filipina), ciku (Malaysia), chikoo atau sapota (India), sofeda (Bangladesh), xa pô chê atau hồng xiêmrata-mi (Sri Lanka), lamoot (ละมุด) di Thailand, Laos dan Kamboja, níspero (Venezuela), sugardilly (Kep. Bahama), naseberry (Hindia Barat), sapote (Nicaragua), sapoti (Brasil), sapotillier (bahasa Perancis) dan sapodilla (Vietnam), (bahasa Inggris).

     Pohon yang besar dan rindang, dapat tumbuh hingga setinggi 30-40 m. Bercabang rendah, batang sawo manila berkulit kasar abu-abu kehitaman sampai coklat tua. Seluruh bagiannya mengandung lateks, getah berwarna putih susu yang kental.

      Daun tunggal, terletak berseling, sering mengumpul pada ujung ranting. Helai daun bertepi rata, sedikit berbulu, hijau tua mengkilap, bentuk bundar-telur jorong sampai agak lanset, 1,5-7 x 3,5-15 cm, pangkal dan ujungnya bentuk baji, bertangkai 1-3,5 cm, tulang daun utama menonjol di sisi sebelah bawah.
Bunga-bunga tunggal terletak di ketiak daun dekat ujung ranting, bertangkai 1-2 cm, kerapkali menggantung, diameter bunga s/d 1,5 cm, sisi luarnya berbulu kecoklatan, berbilangan 6. Kelopak biasanya tersusun dalam dua lingkaran; mahkota bentuk genta, putih, berbagi sampai setengah panjang tabung.
      Buah buni bertangkai pendek, bulat, bulat telur atau jorong, 3-6 x 3-8 cm, coklat kemerahan sampai kekuningan di luarnya dengan sisik-sisik kasar coklat yang mudah mengelupas, sering dengan sisa tangkai putik yang mengering di ujungnya. Berkulit tipis, dengan daging buah yang lembut dan kadang-kadang memasir, coklat kemerahan sampai kekuningan, manis dan mengandung banyak sari buah. Berbiji sampai 12 butir, namun kebanyakan kurang dari 6, lonjong pipih, hitam atau kecoklatan mengkilap, panjang lk. 2 cm, keping biji berwarna putih lilin. Tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan biji ataupun cangkok.

Kegunaan

      Sawo manila merupakan buah yang sangat populer di Asia Tenggara. Wilayah ini adalah produsen dan sekaligus konsumen utama buah ini di dunia. Sawo disukai terutama karena rasanya yang manis dan daging buahnya yang lembut.

      Kebanyakan buah sawo manila dimakan dalam keadaan segar sebagai buah meja. Akan tetapi sawo dapat pula diolah menjadi serbat (sherbet), dicampurkan ke dalam es krim, atau dijadikan selai. Sari buah sawo dapat dipekatkan menjadi sirup, atau difermentasi menjadi anggur atau cuka. Getahnya dapat dijadikan lem ataupun pernis.

     Getah pohon sawo disadap di Amerika, dikentalkan menjadi chicle yang merupakan bahan permen karet alami. Getah ini juga diolah menjadi aneka bahan baku industri sebagai pengganti getah perca dan bahan penambal gigi.
Kayu sawo berkualitas bagus, tergolong kayu keras dan berat, dengan tekstur halus dan pola warna yang menarik.
Kayu ini terutama disukai sebagai bahan perabot dan ukir-ukiran, termasuk untuk pembuatan patung, karena sifatnya yang mudah dikerjakan dan mudah dipelitur dengan hasil yang baik. Kayu sawo memiliki keawetan yang baik, tahan terhadap serangan jamur dan serangga. Kayu ini juga merupakan favorit anak-anak di Jawa untuk membuat gasing.

     Kulit kayunya menghasilkan tanin, yang secara tradisional digunakan nelayan sebagai bahan pencelup (ubar) layar dan alat pancing. Beberapa bagian pohon sawo juga digunakan sebagai bahan obat tradisional untuk mengatasi diare (tanin yang terkandung pada kulit batang), demam (tanin dan biji), dan bahan bedak untuk memulihkan tubuh sehabis bersalin (bunga). Menurut penelitian yang dikutip Setiawan Dalimartha bahwa secara in vitro, ekstrak daun sawo manila dengan kadar 0,5%, 1%, dan 2% dapat meningkatkan kelarutan batu ginjal dan garam kalsium lainnya. Diketahui juga, bahwa daya larut ekstrak metanol lebih besar daripada ekstrak air.

Ekologi dan pemanenan

     Sawo manila banyak ditanam di daerah dataran rendah, meski dapat tumbuh dengan baik hingga ketinggian sekitar 2500 mdpl. Dapat tumbuh di ketinggian 300 mdpl. Pohon sawo tahan terhadap kekeringan, salinitas yang agak tinggi, dan tiupan angin keras. Tanah yang paling cocok adalah tanah lempung berpasir yang subur dan berpengairan baik.

     Sawo dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun, akan tetapi pada umumnya terdapat satu atau dua musim berbuah puncak. Di Thailand, musim puncak ini berkisar antara bulan September hingga Desember, sedangkan di Filipina antara Desember – Februari.
Di India, buah akan matang pada umur sekitar 29 minggu. Buah ini biasanya dipanen dengan hati-hati dari tangkainya, ditaruh di atas tanah atau direndam air agar getahnya habis keluar, lalu dicuci dan digosok kulitnya untuk membuang sisik-sisik di bagian luar.
Buah yang baru dipetik itu masih keras, dan perlu disimpan 3-7 hari agar menjadi masak dan lunak, sehingga enak dimakan. Buah yang diperdagangkan biasanya masak dalam perjalanannya ke pasar atau sampai ke pembeli. Penyimpanan dalam suhu rendah dapat memperpanjang masa simpan buah sawo.

  Asal-usul dan penyebaran

     Tanaman ini diperkirakan berasal dari Amerika tropis -seperti Guatemala, Meksiko, dan Hindia Barat- dan di Jawa, tumbuhan ini bisa didapati di dataran rendah. Para penjajah bangsa Spanyol membawanya dari Meksiko ke Filipina, dan kemungkinan dari sana menyebar ke Asia Tenggara.
Kini sawo manila telah ditanam di banyak daerah tropis di dunia. Koleksi plasma nutfah sawo manila terdapat di Los Banos (Filipina), Queensland (Australia), India, Kuba, Brasil, Kosta Rika, Florida dan Hawaii (Amerika Serikat) dan beberapa negara lain.



Demikian artikel dari saya mengenai Buah Sawo Manila, semoga bermanfaat..
Jangan lupa mampir lagi ya gann..



Tentang Kayu Sawo dan Ciri-cirinya


     Sebagian besar masyarakat Indonesia, selama ini hanya mengenal pohon sawo sebagai pohon penghasil buah (buah sawo). Padahal, sebenarnya manfaat yang dapat diambil dari pohon sawo lebih dari itu. Pohon sawo yang tua mampu menghasilkan kayu yang bagus secara kualitas. Meskipun keindahan tekstur kayu sawo tidak seindah tekstur kayu jati, tapi jika bicara mengenai kekuatan kayunya, kekuatan kayu sawo tergolong lumayan kuat. Hal tersebut dikarenakan alur serat pada kayu sawo sangat padat sehingga kayu ini tidak gampang lapuk ataupun patah.
Tentang Kayu Sawo dan Ciri-cirinya
gambar dari http://tokogabe.com

     Dengan mempertimbangkan sisi kekuatan kayunya yang tergolong baik serta harganya yang tergolong murah, saat ini, tidak sedikit industri permebelan ataupun industri pengolahan kayu di tanah air yang memilih menggunakan kayu sawo sebagai bahan baku alternatif menggantikan kayu jati yang harganya kian hari kian mahal serta persediaannya yang mulai sulit didapat.

      Oleh industri permebelan, kayu sawo biasa digunakan untuk membuat berbagai macam produk furniture seperti meja, kursi, lemari, kabinet dapur dll. Meskipun dalam prakteknya proses pengerjaan kayu sawo tidak semudah kayu jati, tapi penggunaan kayu sawo tetap dilakukan karena dirasa dapat memperkecil biaya produksi sehingga harga jual produk furniture yang dihasilkan bisa lebih bersaing (bisa lebih murah).

Selain digunakan untuk membuat berbagai macam produk furniture, kayu sawo juga bisa dan sering digunakan untuk membuat aneka macam alat-alat pertukangan dan aneka macam kerajinan berbahan kayu seperti patung, nampan (talenan), palu ukir, buah catur, tongkat pemetik biola dll.

Untuk mengenak lebih jauh  tentang kayu sawo, berikut ini adalah spesifikasi atau ciri-ciri dari kayu sawo:
  • Warna kayu: kayu sawo berwarna merah kecoklat-coklatan
  • Tekstur : kayu sawo memiliki tekstur yang halus
  • Arah serat : lurus tapi ada juga sebagian yang memiliki arah serat agak bergelombang berpadu
  • Bobot : umumnya, kayu sawo berbobot berat tapi ada juga yang bobotnya sedang
  • Kembang susut: kemungkinan susut pada kayu sawo tergolong kecil
  • Daya retak: kayu sawo memiliki daya retak rendah
  • Tingkat kekerasan: tingkat kekerasan kayu sawo tergolong tinggi

Demikian artikel saya mengenai ciri-ciri kayu sawo dan kegunaannya, semoga bermanfaat bagi pembaca semuannya, dan jangan pernah bosan-bosannya berkunjung ke blog saya..

Buah Sawo Memperindah Rambut

     Mungkin banyak orang yang mengingikan rambut menjadi lebih indah dari sebelumnya dan melakukan apapun agar rambutnya menjadi indah. Tapi ada cara alami dan lebih murah untuk membuat rambut menjadi indah. Mungkin sudah banyak orang yang kenal sama buah sawo, buah sawo ini bukan hanya enak untuk dimakan tetapi juga dapat membuat rambut menjadi indah. Ini dia beberapa manfaat buah sawo untuk rambut.
     
Sumber Foto
1. Bisa untuk menutrisi pada kulit kepala

Minyak yang dihasilkan pada biji buah sawo ternyata juga bisa memberikan beberapa nutrisi yang cukup baik pada kulit kepala dan juga dapat mencegah terjadinya iritasi di kulit kepala. Sehingga hal itu mungkin dapat membuat kulit kepala anda menjadi lebih sehat, sehingga kulit kepala yang sehat dapat membuat rambut tumbuh lebih cepat dan juga menjadikan kulit kepala menyanggah rambut lebih kuat. Dan hal itu dapat membuat rambut menjadi tidak mudah rontok.

2. Mengusir ketombe

Kombinasi / campuran minyak jarak dan minyak biji sawo bisa dimanfaatkan untuk menjadikan rambut anda menjadi lebih halus dan dapat mengatasi permasalah ketombe. Pakailah ramuan tadi pada kulit kepala anda, setelah itu diamkan kira - kira selama 1 hari. Jika sudah satu hari, bilaslah kulit kepala tadi dengan menggunakan air yang bersih. Dan rasakanlah suatu perubahan pada rambut dan kulit kepala anda.

3. Melembutkan dan juga melembabkan rambut

Ekstrak yang ada pada biji sawo yang dapat diubah menjadi minyak bisa dimanfaatkan untuk melembabkan dan melembutkan rambut anda. Hal itu dapat membuat rambut anda menjadi mudah diatur dari sebelumnya. Selain manfaat tadi ternyata buah sawo ini bisa membuat rambut anda menjadi berkilau dari sebelumnya, sehingga ini cocok untuk digunakan oleh orang yang mempunyai rambut bergelombang.


Demikian artikel yang dapat saya sampaikan, mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan atau apapun dan terima kasih atas kunjungan anda ke blog ini. Kapan - kapan mampir lagi ya .